Best views

Sabtu, 24 Desember 2011

Mas Zhulian


“Kak, mau beli perhiasan. Ini ada mas Julian. Bagus kak” Tawar Wisda begitu membuka tas dan mengeluarkan katalog perhiasan. Luar biasa bisnis penjualan langsungnya.
“Eumm, harganya mahal sekali. Mending juga beli mas benaran ya?” Kataku begitu melihat harga yang ditawarkan di sana.
“Nggak juga kak. Tapi ini bagus. Bisa dijual kembali dan dicicil juga”
“Mas Julian itu apaan sih?”
Aku melihat halaman depannya. Bukan Julian ternyata. Tetapi Zhulian. Bentuknya bagus-bagus. Detil dan warna-warni. Bahkan ada yang harganya mencapai 2 juta. Wah, itu seharga mas murni sebanyak satu mayam.
“Mas Zhulian itu kan kak, mas imitasi dengan kualitas tinggi” Kata Nanda. “Di kampungku banyak sekali Ibu-ibu komplek yang membeli mas ini. Karena bentuknya cantik-cantik. Tukang mas nggak bisa buatnya kak. Kalau mas asli kan lebih lunak.”
“Bisa dijual juga ya katanya?” Tanya Wisda. Sepertinya ia juga tidak tahu banyak soal ini.
“Bukan dijual. Tapi tukar tambah”
Aku baru ingat. Nanda pernah bercerita bahwa Ibunya suka sekali membeli aksesoris sejenis ini. Dia juga pernah menunjukkan padaku gelang yang sangat cantik seperti emas. Tapi katanya imitasi kualitas tinggi. Waktu itu aku sempat terkejut dengan harga yang disebutkannya. 350 ribu. Ternyata mas ini.
“Bisa disepuh juga kak” Katanya lagi
Aku diam saja. Kalau aku punya uang 500 ribu saja, aku akan membeli mas sebagai investasi terbaik. Mas Zhulian? Nggak ah...

1 komentar: