Best views

Rabu, 21 Desember 2011

Rekening BRI


Temanku baru saja mengirim sms mengatakan bahwa uang untuk pembelian jilbab sudah dikirim 500 ribu rupiah ke rekening BRI. Jarak antara BRI unit Darussalam dengan rumah kosku tidak terlalu jauh. Dalam jangka waktu setengah jam bisa pulang pergi. Siang itu kali ketiga aku ke BRI untuk mengecek pengiriman.
Silvi temanku mengirim uang tersebut pada jam 11 dan jam 12 aku cek belum masuk. Sistem online memang terkadang bisa putus koneksinya. Tak heran bila uang itu baru masuk ke rekeningku pada jam dua siang.
Jam setengah tiga aku baru mengecek lagi. Ya, memang duit di tabunganku sudah bertambah. Secara tidak langsung rekeningku sudah bertambah dan aktif dengan seketika. Horeeee.....!!!
Tabungan BRI awalnya memang aku pergunakan untuk tabungan pendidikan adikku. Tetapi aku merasa dicurangi oleh bank ini. Maksudnya adalah aku merasa dirugikan.
Aku membuka rekening ini pada Desember 2010. Setiap bulannya tabunganku dipotong lima ribu untuk administrasi bank. Sementara di tabunganku tak bertambah sepeserpun seperti bank lain. Sampai pada bulan Oktober, aku berniat untuk menabung 50 ribu lagi agar tabunganku tidak mati. Apa yang aku alami sungguh menyebalkan sekali dan membuat kepercayaannku terhadap BRI hilang.
Satu jam lebih lamanya aku mengantri untuk penyetoran. Begitu teller melihat buku rekening dan saldo terakhir sejumlah 47 ribu lagi, ia melirikku sinis.
“Mau ngapain nih? Kalau Cuma mau ngecek di atm kan bisa. Nggak usah kemari” Ujarnya dingin. Tellernya memakai seragam biru dengan jilbab putih payet bunga di bagian sanggul setinggi monas (ala Syahrini).
“Mau nyetor” Ujarku tetap tenang.
“Nyetor? Memangnya masih aktif?”
“Nggak tahu, Bu”
“Mestinya kamu ke sana dulu. tanya dulu sama orang yang di sana rekeningnya masih aktif atau mati” Dia menunjuk seorang lelaki putih kurus dengan kemeja kebesaran dan bertampang dingin  seperti ibu teller itu.
“Kalau aktif saya bisa langsung nyetor bu? Pake nomor antrian ini?’
“Ambil lagi lah, dek”
Agak lesu aku melangkah ke meja Custumer Service alias CS. Aku harus menunggu tiga nasabah lainnya yang bermasalah dengan pengiriman juga. Sampai setengah jam kemudian tiba giliranku. Lagi-lagi pelayanan yang tidak menyenangkan aku terima.
Ntah karena aku jelek atau aku memang bertampang sebagai masyarakat kere. Makanya tidak ada pelayanan yang diharapkan seperti keinginanku.
“Ada apa?” Tanyanya dingin.
“Saya mau ngecek rekening” Kataku.
“Kalau mau ngecek di luar saja. Kan bisa ngecek lewat atm. Udah diajarin kan cara pakai atm waktu nerima atm. Udah punya?”
Remeh!
Jelas saja aku bisa menggunakan atm. BRI adalah tabunganku yang pertama. Setelah buku rekening lama aku membuka lagi di Banda Aceh untuk keperluan transfer dan bisnis MLM. Nyatanya perlakuan mereka terhadap nasabah seperti itu. Dasar!
“Mau ngecek apa masih aktif atau nggak!” Emosiku meledak juga.
“Oh, sebentar ya..”
Lelaki yang di CS itu pergi beserta buku tabunganku ke sebuah ruangan. Sekitar lima belas menit aku menunggunya di kursi yang disediakan. Satu persatu nasabah keluar dan masuk silih berganti ke ruangan full AC itu. Sampai akhirnya si lelaki muncul dengan tampang dinginnya. Ia kembali duduk di balik meja itu dan melihat ke layar komputer.
“Aktif, kok. Cuma saldonya mesti ditambah lagi nih” Katanya. Kali ini sedikit tersenyum sambil menyodorkan buku rekeningnya padaku.
“Berapa setoran minimalnya, bang?”
“50 ribu rupiah”
Aku mengangguk. Tapi aku putuskan untuk tidak menabung lagi setelah emndapat perlakuan tidak menyenangkan dari ibu teller itu.  uang itu lebih baik aku buka rekening baru.
Hmmm, memang. Aku membuka rekening baru di Bank Syariah Mandiri. Meskipun pemotongannya lebih besar seribu rupiah daripada BRI. Tidak apa-apalah.
Aku juga pernah mendapat pengalaman tidak menyenangkan gara-gara rekening BRI itu. bukan lagi bermasalah dengan CS atau teller-nya. Kali ini dengan pemilik buku rekening.
Setelah batal menyetor untuk memperpanjang usia rekening, akupun memilih membuka rekening di BSM. Waktu itu adikku berpesan agar membelikannya kosmetik Oriflame, berhubung katalog edisi 13 banyak diskonnya.
“Jangan rekening BSM. Keok awak bayar 17 ribu untuk ongkos kirim. Dua hari uang makan tuh!” Omelnya sebelum menutup telepon. Aku tersenyum saja.
“Ntar aku kirim nomor rekening teman ya. Kirimnya ke sana saja. Takutnya rekeningku nggak atif lagi. Maklum, nggak pernah diisi” Kataku tetap bercanda.
“Ah kere amat sih kakakku ini! Iya deh. Tapi selama masih jam kerja ya. Biar aku nggak bolak balik lagi” Katanya lagi.
Begitu telepon terputus, aku langsung mengirim sms ke temanku untuk meminjam nomor rekeningnya.  Awalnya dia bilang lupa, tunggu beberapa saat dulu. tidak masalah. Dua jam kemudian, aku memang mendapatkan nomor rekeningnya dan segera aku kirimkan kepada adikku.
Dia berbaik hati mengirimkan 100 ribu. Padahal jumlah belanjaannya tambah ongkos kirim hanya 75 ribu. Sisanya sedekah jariah.
Setelah pengiriman itu, aku mengatakan pada temanku bahwa uangnya sudah dikirim. Dia cuek. Aku katakan lagi, aku paling nggak enak jika meminjam sesuatu pada orang. Ya, begini. Banyak nggak enaknya. Padahal uang sendiri.
“Aku nggak berani mengambil tabungan dari atm. Jangankan ke atm, masuk bank saja nggak berani” Katanya dengan intonasi keras.
Ptarrrrr!!!!
Kenapa nggak bilang dari kemarin?
Tapi kalimat itu hanya muncul di benak saja. Tidak aku keluarkan kepadanya.
“Kalau begitu, pergi dengan kakakku saja” Katanya meralat.
Hatiku sedikit lega. Dua hari kemudian, uang itu belum juga aku ambil. Adikku sudah mulai bertanya soal pesanannya. Berbagai macam alasan keluar masuk dari mulutku.
“Ya udah, kapan perlu duitnya. Kalau memang mau ngambil uang kan nggak mesti ke ATM. Bilang saja ke aku, biar aku kasih uangku saja, ntar aku ambil yang di atm saja” Suara temanku ketus. Mungkin dia bicara biasa saja. Tapi karena kesal dan faktor capek pulang kuliah dia jadinya lebih mengerikan terdengar.
Ya, begitulah...

2 komentar:

  1. Cara Mendapatkan Kartu Atm Blank yang Urgent .... selama bertahun-tahun saya sangat miskin, frustrasi dan patah hati.
    saya kehilangan pekerjaan saya dan tidak ada yang bahkan siap untuk membantu saya, tapi sangat beruntung bagi saya, saya mendapatkan kartu ATM kosong dari seorang hacker profesional, saya pikir kartu ini tidak akan berfungsi seperti yang lain, tapi saya hanya mencobanya dan bekerja dengan baik. keren seperti sihir, dan saya bisa menarik cukup uang dengan kartu ATM kosong ini tanpa penyumbatan apapun.
    Saya sangat diberkati untuk memiliki kartu ini dengan saya, saya sering melakukan penarikan dan saya sangat kaya sekarang.
    jika Anda memerlukan kartu ATM nyata kosong untuk membantu Anda mengatasi masalah pendapatan Anda, hubungi peretas yang baik ini di emailnya rickatmcardoffer@gmail.com atau whataspp_number +1) 6106343682.
    maka Anda akan menikmati apa yang saya nikmati sekarang.
    ThanK Tuhan untuk hidup.

    BalasHapus