Best views

Sabtu, 17 Desember 2011

Sahabat


Sejak aku mengenal buku dan pena, itulah sahabatku. Dua benda ini bisa menggantikan sosok manusia yang menyebut diri sebagai sahabat. Aku dan dua benda ini akan terasa nyaman bila bertemu.
Ketika aku gundah, aku menuangkan pada mereka kisahku. Makianku, cerita indahku, semuanya...
Tak sedikitpun akan ada yang tersakiti dengan sikapku. Ada cerita yang tak mungkin kubagi dengan mereka, para sahabatku. Aku bisa menulis di bukuku. Ada hal yang ingin kutahu, tapi mereka sahabat nyataku tak bisa bagi, aku bisa membacanya di buku.
Mungkin orang menganggapku aneh.
Terserah!!
Aku hanya menjalankan yang menurutku baik dan itu tak akan pernah menggganggu orang lain.
Tulisan ini untuk menjawab pernyataan beberapa orang tentang kegemaran menulisku. Saat mereka mencercaku mengatakan aku orang aneh dan nggak ada kerjaan atau pembuang-buang waktu. Terimakasih, karena kalimat itu pula yang membesarkan aku untuk menjadi seorang penulis. Kalimat itu pula yang menegarkan aku dari banyak masalah yang muncul dari kegemaranku.
Sampai saat ini, aku masih tak bisa melepaskan sahabatku, buku dan pena. Karena mereka tak pernah berkhianat sebagai sahabat. Mereka tak pernah bosan dengan  keluhanku. Mereka selalu ada kapanpun aku mau. Mereka tak terbatas ruang dan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar