Best views

Sabtu, 17 Desember 2011

Ketidakwarasan Padaku


Ini bukan bercerita tentang lagu Sheila On 7 yang amat aku sukai itu. ini hanya sekedar tumpahan isi hati yang ingin kubagi pada pembaca dan penikmat karyaku. Hahai!
Beberapa waktu lalu, aku memang sangat teratur membuat jadwal. Agenda wajibku sebelum tidur menulis agenda, menulis diary tentang si dia (ehem!), mencatat pengeluaran harian. Sok teratur memang. Tapi inilah caraku mendisiplinkan diri sendiri. Sesuai dengan prinsip “Mulailah dari diri sendiri untuk mengubah dunia”. Keteraturan itu mulai kacau belakangan. Tidak tahu faktor apa yang membuat aku seperti itu. yang pasti, aku tak paham apa yang telah terjadi. Saat aku sadar, semua sudah berantakan.
Ketidakdisipilinan hidupku sama dengan ketidakwaran padaku. Why? Kalau hidupku jadi kacau, aku bahkan tak bisa melakukan satupun dengan benar.
Kalau aku kaji apa saja programku yang gagal. Mungkin saja butuh waktu khusus untuk menuliskannya di dalam blog ini. Harus ditulis lebih mendatail dan waktu yang lama. Sementara di kepalaku sudah menari-nari apa saja yang ingin aku bagi. Tapi akan kuceritakan garis besarnya saja.
Pertama, catatan keuangan. Beberapa waktu ini aku memang tak menongtrol pengeluaran yang lebih besar pasak daripada tiang. Aku membeli apa saja yang sebenarnya belum aku butuh atau kebutuhannya tidak mendadak. Sebut saja di awal September, aku membeli celana panjang yang akan aku pakai dengan longdress chiffon oleh-oleh bunda dari Jepang. Sampai sekarang pertengahan Desember 2011, celana itu tak kupakai juga. Bahkan mereknya saja belum aku copot. Parahnya lagi, celana itu kini kebesaran. Aku membelinya saat berat badanku sedang naik. Parah! Akibatnya keuanganku mulai morat marit di tengah bulan. Seandainya saja aku sedikit mengencangkan ikat pinggang, tentu saja di awal tahun 2012 aku tak terlalu kelimpungan memikirkan isi dompet. Tabungan oke, hidup tenang.
Kedua, belajar bahasa Inggris. Boleh saja aku membuat tempelan di dinding dan menulis rumus-rumus tenses dan sebagainya. Kalau aku tidak meliriknya sama sekali, itu sama saja bohong. Novel bahasa Inggris yang aku beli dua tahun lalupun nasibnya sudah semakin mengenaskan. Bukan robek atau rusak, tetapi buku itu tak pernah aku baca. Selama aku beli baru dua halaman yang aku baca. Sisi positifnya, aku jadi tahu arti prenatal  itu apa. Bukan sebelum natal, melainkan sebelum melahirkan. Ckckckck!! Parah bukan?
Ketiga, jadwal harian. Apa ya?! Sebelum tidur aku memang menyusun agenda untuk besok. Tapi aku lupa menuliskannya setiap malam. Sisi positifnya karena aku tidur lebih awal. Tidak lagi bergadang hingga jam dua dini hari. Jeleknya, setiap hari aku kelipungan mau mengerjakan apa. Sementara setiap harinya cucian dan setrikaan kian bertambah dan tingkat keberantakan kamar meningkat.
Keempat, mati kreativitas. Targetku di tahun 2011 satupun tidak tercapai. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Ini semua karena aku sudah malas melakukan hobi terbesarku. Menulis, menggambar dan membaca. Padahal itu adalah separuh hidupku. Dalam satu tahun belakangan, cerpenku sangat mudah di hitung berapa yang jadi. Parahnya lagi tak satupun cerpenku keluar di media cetak. Jelek sekali. Merosot drastis. Ah!
Ternyata setahun terakhir aku sedikit ‘tidakwaras’. Ayo Fafa...!!! Berubah....!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar