Trettttt.....!!! Trerrrttttt.......!!! Treeeetttttt.....!!!
Happy New Year!
Kira-kira begitulah keadaan ketika terompet mulai ditiupkan pada malam pergantian tahun.
Di kotaku, Banda Aceh, pergantian tahun diwarnai dengan keramaian. Bahkan bagi aku sendiri tahun ini lebih berwarna lagi.
Pertama, aku dapat hadiah tahun baru dari seseorang. Sebuah kartu perdana untuk modem. Katanya sih gratis pemakaian selama 3 bulan dan anti lelet. Katanya! Nomornya juga cantik.
Kedua, sms dari teman-teman memperingatiku agar tidak keluyuran malam ini. Dikarenakan di kota kami dan satu kota di bagian Utara Aceh terjadi penembakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Ketiga, aku mulai membuat resolusi tahun baru ini. Serta meriview apa pencapaian pada tahun 2011 lalu.
Ternyata ada beberapa yang telah aku capai pada tahun ini.
Pertama, belajar bahasa Inggris dan TOEFL plus IELTS. Pada tanggal 19 Mei 2011, sehari sebelum aku berulang tahun kesekian kalinya (rahasia), aku sudaj mengikuti tes. Dan score-ku menurun. Di bawah 400-an. Whoaa!! Menangis darah.
Kedua, buat novel. Pada tanggal 15 September 2011, novel berjudul ‘Jodoh Untuk Ais’ berhasil dirampungkan. Meskipun belum diterbitkan, tapi novel ini sudah terobosan untuk membuat novel yang kedua.
Ketiga, be a writer. Sudah punya tiga antologi, dan banyak dari orang-orang mengakui kalau aku penulis. Setidaknya pengakuan bahwa aku seorang penulis itu sudah ada.
Keempat, buat buku kumpulan feature. ‘Setelah Damai di Helsinki’ itu adalah salah satu bukti bahwa feature-ku sudah dibukukan. Ada tiga tulisanku di sini yang layak di perhitungkan. Ketiga tulisan itu adalah ‘serahkan Kepada Orang Tua’, ‘Merdeka Hanya Kata’ dan ‘Bila Damai Datang Lagi’.
Kelima, mendapatkan pekerjaan yang menyenangkan buatku. Terutama untuk orangtuaku. Selama ini orangtuaku agak kurang sreg bila aku menjadi wartawan. Nah, Maret 2011, aku diterima sebagai dosen di Lembaga Penedidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) atau kerennya LP3I Business College. Aku di sini mengasuh mata kuliah Komunikasi Bisnis.
Keenam, ikut lomba menulis. Pertengahan Desember 2011 berhasil ikut lomba menulis di Bentang Pustaka. Meskipun nggak tahu menang atau nggak.
Jadi, setelah dilihat dan diterawang, ternyata dari sembilan resolusi yang aku buat ada enam yang aku capai. Tiga buah gagal total. Maka tahun ini aku harus mencapainya lebih giat lagi.
Untuk tahun ini, aku membuat resolusi nggak jauh-jauh dari tahun kemarin. tidak perlu muluk-muluk, yang penting berkomitmen untuk mencapainya. Slowly but sure!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar